– Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mencopot diri dari penanganan konflik di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah guna memastikan
bentrok antarwarga
agar tidak tersebar dan diredam untuk menghindari pemicuan masyarakat.
Gubernur Hendrik turun langsung ke tempat perselisihan bersama dengan dua perwira tinggi dari TNI dan Polri yang bertugas di daerah itu.
“Kita bersama dengan Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, dan Pangdam XV/Pattimura, Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo secara langsung mengecek serta mengkonfirmasi bahwa suasana di tempat ini tetap aman,” ungkap Hendrik dalam pernyataan tertulis yang kami terima dari Ambon pada hari Jumat (4/4/2025).
Gubernur Hendrik ketika itu secara langsung meninjau situasi di tiga kampung yang terpengaruh oleh pertikaian warganya, yaitu Kampung Sawai, Kampung Masihulan, serta Kampung Rumah Olat.
“Dalam kunjungan ini kami mengupayakan mediasi damai sebagai upaya penghentian konflik,” ujarnya.
Dia kemudian memasuki tempat ibadah lalu bertemu dengan warga Desa Masihulan guna mensosialisasikan pesan-pesan damai tersebut.
Dari Desa Masihulan, Gubernur bersama timnya bergerak ke arah Desa Sawai. Di sana, Gubernur disertai oleh Pangdam, Kapolda, serta Bupati Maluku Tengah bertemu dengan warga setempat di Desa Sawai untuk melangsungkan dialog.
Selain itu, Gubernur juga melakukan pertemuan dengan masyarakat Desa Rumah Olat.
Desa itu termasuk salah satu dari tiga kawasan yang mengalami dampak signifikan karena pertikaian yang berlangsung. Beberapa tempat tinggal penduduk hangus terbakar dan menjadi dataran kosong.
“Saya berduka cita atas insiden konflik antar kelompok warga di ketigah desa itu yang menyebabkan ada korban meninggal dunia, orang-orang cidera, serta kerusakan pada properti,” katanya.
Dia juga mengharapkan masyarakat lokal agar menyerahkan pemecahan masalah itu sepenuhnya kepada TNI-Polri sampai selesai. Terlebih lagi, karena insiden bentrok ini, satu personel kepolisian telah meninggal dunia akibat tembakan oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya.
“Saya mengharapkan agar masyarakat dapat menahan diri dan tidak termakan provokasi dari siapa pun, Maluku perlu tetap aman,” katanya.
Sampai sekarang, daerah di mana terjadi pertikaian antara ketigahamlet yang bersebelahan itu telah aman lagi. Meski demikian, pasukan bersama dari
TNI
Dan kepolisian masih waspada di batas wilayah ketiga desa tersebut.
(ant/jpnn)
Ayo, Saksikan juga Vidio Ini!