Puncak Gunung Titi di HST, Kalsel Suguhkan Hamparan Awan Putih, Cek Lokasi dan Aksesnya

Diposting pada

Wisata Gunung Titi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah memang sudah lama ada.

Namun baru-baru ini, kawasan Gunung Titi kembali ramai di kalangan turis.

Itu tidak terlepas dari wajah baru kawasan wisata Gunung Titi yang semakin mempesona.

Kelebihannya tentu terletak pada puncak Gunung Titi yang saat ini sedang populer.

Akses jalan menuju puncak Gunung Titi sekarang dianggap relatif mudah dilalui.

Akibatnya, banyak masyarakat Hulu Sungai Tengah yang menghabiskan waktu senggangnya untuk mengunjungi puncak Gunung Titi.

Untuk mencapai puncak, pengunjung tidak perlu berjalan kaki.

Karena sudah dibuat akses jalan, dari muara Pihandam Desa Hawang, Kecamatan Limpasu, HST hingga ke puncak.

Jaraknya, sekitar 7 kilometer. Terdiri dari 3 kilometer yang masih berupa jalan tanah, dan 4 kilometer yang telah dipaving dengan aspal.

Meski ada beberapa titik jalan yang masih berlumpur dan beberapa titik yang pavingnya sudah rusak, tetapi secara relatif masih aman dilewati, sampai ke puncak Gunung Titi.

Waktu yang tepat untuk mendaki gunung Titi adalah pagi hari.

Seorang reporter dari banjarmasinpost.co.id, mengunjungi lokasi wisata alam itu, memulai perjalanan sebelum matahari terbit.

Dari Kota Barabai menuju Kampung Pihandam, Desa Hawang, berangkat setelah shalat subuh, Kamis (27/2/2025) sekitar pukul 05.15 WIB.

Melewati Batangalai Selatan, Kecamatan Batangalai, menuju Desa Hawang, Kecamatan Limpasu, sekitar 47 menit. Selanjutnya, dari Desa Hawang menuju Pihandam sekitar 15 menit menggunakan sepeda motor.

Sampai di puncak gunung, waktu masih gelap, lalu mulai terang. Disambut langsung oleh awan putih yang lembut, menyerupai kapas.

Awan menutupi lereng gunung itu tampak  berarak seperti berkejaran. Hingga akhirnya terbit matahari secara perlahan, mengungkapkan keindahan sempurna yang memukau di sekitarnya. Moment inilah yang paling dicari para wisatawan.

Puncak gunung Titi tidak terlalu menjulang tinggi.

Diperkirakan 313 MDPL, dan masuk ke dalam gugusan pegunungan yang eksotis, yakni Pegunungan Meratus. Meskipun tidak terlalu tinggi, namun soal keindahannya, tidak ada keraguan.

Suasana sejuk dengan pemandangan alami yang asri masih terjaga dengan baik di sekitar puncak gunung. Bahkan, jika Anda berkunjung pagi hari, Anda akan merasakan suasana yang tenang, damai, dan segar.

Di puncak bukitnya, memang tidak terlalu luas. Namun, bisa dilakukan camping. Saat berkunjung ke sana, ada dua tenda yang didirikan sekelompok anak muda yang bermalam.

Pagi hari, kita dapat melihat hamparan awan putih mulai pukul 06.00 sampai 08.30 waktu Indonesia Barat. Setelah itu, pemandangan hijau pepohonan di Pegunungan Meratus tampak megah dan menjulang tinggi.

Pada sore hari, pemandangan matahari terbenam dari atas gunung pun menjadi pemandangan yang sangat menakjubkan.

Sedangkan di malam hari, bagi pengunjung yang berkemah, bisa menyaksikan kilauan lampu di Kota Barabai di arah Barat dan Balangan di arah Utara.

Jadi puncak gunung Titi bisa dibilang adalah paket komplit. Moment dari pagi, siang, sore hingga malam, selalu cantik untuk dinikmati. Jangan lupa, mengabadikannya dengan foto atau video setiap momentnya.

Selain akses jalan yang sudah diperkeras dengan aspal, di puncak Gunung Titi juga tersedia berbagai fasilitas pendukung.

Seperti gazebo untuk menikmati pemandangan di sekitar dan berlindung dari hujan.

Ukuran gazebo cukup besar. Bisa digunakan pula sebagai tempat makan, jika membawa bekal saat berkunjung. Namun, jangan lupa untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di lokasi tersebut.

Bawa kantong sampah, dan bawa pulang saat turun dari puncak, kemudian buang di tong sampah. Tersedia juga listrik tenaga surya yang menerangi area puncak, pada saat pengunjung berkemah.

Selain itu, tersedia juga kran air bersih, menggunakan dua tangki air berkapasitas 100 liter, sehingga pengunjung yang berkemah bisa mengambil air secukupnya untuk merebus kopi.

Ria dan Sala yang pernah berkemah di puncak Gunung Titi mengatakan, sangat terkesan bermalam di sana.

“Berangkat sore, pulang siang, kita dapat paket komplit. Dapat matahari terbenam, dapat hamparan awan yang menggantung dan matahari terbit serta puncak gunung Meratus yang masih hijau. Jadi tidak pernah merasa bosan berkunjung ke sini,”katanya.

Tiket masuk ke gunung tersebut seharga Rp 10 ribu, yang sudah mencakup biaya parkir, sehingga Anda dapat naik ke atas puncak gunung.

Biaya parkir diambil ketika pengunjung turun dari puncak dan hendak pulang. Di sana, ada petugas dari warga setempat, Sugi. Sugi mengatakan bahwa setiap hari ada saja orang yang berwisata ke Gunung Titi.

“Terutama pada Sabtu dan Minggu. Banyak orang berkemah dan tidur di kemah. “Di tempat ini juga tersedia jasa menyediakan peralatan camping. Cukup menghubungi nomor yang tertulis di papan di dekat pondok di atas puncak,”kata Sugi.

Di masa lalu, Gunung Titi sudah sering didaki, tetapi hanya oleh wisatawan yang menyukai kegiatan alam liar karena akses jalannya tidak sebagus seperti sekarang.

Sejak akses jalan ke puncak gunung dibuka pada akhir tahun 2023 lalu, pengunjungnya menjadi sangat ramai, karena perjalanan ke puncak gunung menjadi tidak melelahkan.

Bahkan dengan adanya fasilitas listrik, air bersih, dan gazebo, makin banyak yang bermalam menikmati suasana sekitar alam.

Puncak Gunung Titi terletak di Pihandam, Kecamatan Limpasu, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.



(banjarmasinpost.co.id/hanani)(www.kabarpati.com/mym)



dan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *