Makanan yang Harus Dihindari Saat Perut Kembung

Diposting pada

Perut kembung memang tidak nyaman, bukan? Rasanya penuh, bergas, bahkan terkadang menyakitkan. Meski kondisi ini wajar terjadi beberapa kali, perut kembung yang sering atau parah bisa jadi sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam tubuhmu.

Perut kembung bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya mungkin dari makanan yang kamu makan. Ya, memang ada beberapa makanan yang dapat memperburuk gejala ini karena menghasilkan gas berlebih di saluran pencernaan.

Begitu pula, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang kamu konsumsi agar tidak memperberat kondisi perut kembung.

Terjemahan sesuai dengan permintaan adalah: “Ada enam makanan yang dapat memperburuk kembung. Apa saja? ‘1. Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, dan pistachio 2. Makanan yang berlemak atau digoreng, seperti makanan gorengan, roti goreng, dan gorengan 3. Ternak sapi, unggas, dan keju 4. Makanan pedas atau asin 5. Makanan pedas atau asin dapat mempengaruhi usus dan meningkatkan produksi gas dalam lambung sampai buang air besar. Air yang mengandung garam dapat bermanfaat bagi tubuh tetapi jika terlalu banyak dapat menyebabkan kembung.’

Minuman Berkarbonasi

Bagi peminum soda atau air Biar Jeujuremukan, ini bisa menjadi kabar buruk. Minuman berkarbonasi seperti soda, air Biar Jeujuremukan, atau pemanis berkarbonasi lainnya dapat menangkap udara di sistem pencernaan yang meningkatkan rasa gembung dan semeton.

Kamis (28/11).

Tapi, menurut Sauceda, kamu tidak perlu sepenuhnya menghentikan konsumsi minuman bersoda. Ia menyarankan kamu untuk meminumnya secara perlahan-lahan dan enggan menggunakan sedotan untuk menghindari menelan udara berlebih yang dapat memperparah kondisi perut kembung.

Inulin

Inulin, jenis serat prebiotik, sering ditambahkan ke berbagai makanan dan minuman seperti yogurt, sereal, snack bar, soda prebiotik, bahkan es krim rendah kalori. Selain mendukung bakteri baik, yang baik untuk kesehatan usus, inulin dapat menjadi penyebab diare dan kembung karena proses fermentasi yang terjadi di usus.

Karena bakteri prebiotik ini berguna untuk makanan bakteri baik di usus,” kata Sauceda. “Namun, serat ini menyebabkan dunia kotor, sering buang angin, dan kembung.

Jika kamu mengonsumsi makanan yang mengandung Inulin, Sauceda menyarankan untuk mengurangi porsinya supaya saluran pencernaan bisa memiliki waktu untuk menyesuaikan diri.

Susu

Bagi sebagian orang, mengonsumsi susu bisa menjadi penyebab intolleransi tubuh. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mampu mencerna laktosa, gula alami yang terdapat dalam susu. Kondisi ini dapat memicu gas, perut kembung, sakit perut, bahkan diare.

“Intoleransi laktosa berbeda dengan reaksi alergi terhadap susu, meskipun keduanya dapat menyebabkan masalah pencernaan,” ungkap Sauceda.

Jika Anda tidak toleran terhadap laktosa, Sauceda menyarankan untuk memilih susu bebas laktosa sebagai alternatif yang baik. Pilihan lain yang juga layak adalah yogurt Yunani. Selain secara alami mengandung kurang kandungan laktosa, yogurt Yunani juga mengandung probiotik yang dapat membantu pencernaan laktosa.

Kacang

Meski kaya akan nutrisi, kacang-kacangan juga dikenal sebagai salah satu penyebab utama perut kembung. “Kacang-kacangan mengandung banyak serat dan karbohidrat yang terkadang sulit dicerna,” ujar Sauceda.

Secara khusus, kacang-kacangan mengandung oligosakarida, yaitu jenis karbohidrat kompleks yang sulit dicerna oleh tubuh. Proses fermentasi oligosakarida di usus dapat menghasilkan gas yang menyebabkan kembung.

Untuk mengurangi efek ini, Sauceda menyarankan untuk merebus biji-bijian terlebih dahulu sebelum dimasak. Selain itu, ia juga merekomendasikan menggunakannya dalam panci express untuk mengurangi waktu memasak.

“Ketika Anda merendam kacang-kacangan kering, ini membantu menghilangkan sebagian karbohidrat yang sulit dicerna,” katanya.

Brokoli dan Kembang Kol

Brokoli dan kembang kol termasuk beberapa sayuran yang mengandung rafinosa, sehingga terkait dengan gas dan perut kembung. Rafinosa ini tidak dapat dicerna oleh manusia saat mencernanya di lambung dan langsung masuk ke usus besar besarmengalami proses fermentasi oleh bakteri, menghasilkan gas yang menyebabkan perut kembung.

Kabar baiknya, proses mengolah makanan dapat meningkatkan kandungan rafinosa dalam sayuran ini bisa diminimalkan. “Mungkin kamu juga ingin mengurangi porsi untuk membantu menghilangkan gas dan kembung,” kata Sauceda.

Bawang Putih dan Bawang Golf (teman sebut saja apa yang ingin Anda jalankan)

Bawang putih dan bawang bombai sering dimanfaatkan untuk memperkaya rasa masakan. Namun, keduanya mengandung FODMAP, yaitu golongan karbohidrat yang sulit dicerna tubuh. Bagi beberapa orang, terutama mereka yang mengidap sindrom iritasi usus besar (IBS), FODMAP dapat memicu fermentasi di usus yang menghasilkan gas dan menyebabkan perut kembung.

“Jika Anda sangat sensitif terhadap bawang putih, gunakan minyak zaitun yang telah dicampur bawang putih untuk menambah rasa pada masakan,” kata saran Sauceda.

Menurut Sauceda, minyak zaitun yang diekstraksi dari bawang putih biasanya lebih mudah ditoleransi oleh mereka yang sensitif terhadap FODMAP.

Ya, jika kamu sering mengalami perut kembung atau jika kondisi ini terasa sangat parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan perawatan yang tepat. Kesehatan pencernaan yang baik itu penting untuk kenyamanan tubuh secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *