Jangan Salah, Berhemat untuk Gaya Hidup Minimalis Bukan Berarti Hidup Miris

Diposting pada

-Sering kali, dipandang sebagai perbuatan berhemat itu rumit dan berdarah dingin, hingga membuat kita merasa terhimpit tekanan.

Padahal, ada banyak cara pintar untuk mengatur keuangan tanpa perlu mengorbankan kenyamanan atau kebahagiaan.

Menurut Pendiri Komunitas Gaya Hidup Minimalis “Lyfe with Less”, Cynthia Suci Lestari, demikianlah juga.

“Saya rasa ada perbedaan besar antara kehidupan sederhana dan kehidupan yang penuh kerisauan,” ujarnya kepada kaizenpalli, pada Selasa (31/Desember 2019).

Gaya Hidup Sederhana Bukan Berciri Keterbatasan

Bertidur dengan cara yang sederhana berarti memiliki kehidupan yang lebih baik, dengan menghindari segala kegiatan yang membuat kita teralihkan.

Ruang lingkup penelitian ini jauh lebih luas lagi, seperti itu,” tambahnya.

Tren “No Buy Challenge”, gerakan yang mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam berbelanja, didasarkan pada gaya hidup minimalis.

“Menjalankan pengelolaan keuangan yang bijaksana dan terlalu mengutamakan berhemat, sehingga menyakitinya,” katanya.

Menurutnya, cara berhemat yang tidak menyiksa diri adalah dengan menentukan sasaran berhemat yang pasti.

“Harus dicapai tujuan penting tersebut,” ujar dia.

Dengan mengetahui tujuan yang jelas, kita seharusnya bisa lebih bijaksana dalam menghemat sumber daya.

“Berkelanjutan secara sehat adalah ketika kita merasa aman dan nyaman dengan pilihan kita, juga tidak menyakiti diri sendiri maupun orang melakukan,” jelasnya.

Kalau ingin berhemat, orang harus jangan melupakan pentingnya kesejahteraan diri dan orang lain, bukan hanya terus fokus pada sisa uang di rekening saja.

“Dengan berhemat sampai separuh, ibu atau ayah jangan sampai anaknya enggak mendapatkan makanan yang sehat supaya murah,” ujar Cynthia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *