– Dalam situasi krisis energi serta tekanan internasional untuk memiliki kendaraan yang lebih hijau, teknologi menjadi penting.
hybrid
muncul sebagai jawaban pandai untuk perubahan TRANSISI.
Di Indonesia, mobil
hybrid electric vehicle
(HBV) kian populer. Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan penjualan yang mencolok.
Menurut laporan pada hari Jumat tanggal 17 Januari 2025 oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah penjualan kendaraan hibrida energi (HEV) selama tahun 2024 tercatat sebanyak 52.568 unit dan mengalami pertambahan sebesar 8,25 persen.
year-on-year
(YoY).
Toyota telah mendominasi pasar segmen itu. Sampai bulan Desember tahun 2024, perusahaan manufaktur ini mencatatkan angka penjualan.
whole sales
mobil
hybrid
sebanyak 35.239 unit.
Kijang Innova Zenix HEV menduduki peringkat pertama berdasarkan penjualan sebanyak 26.470 unit, diikuti oleh Yaris Cross HEV yang ada di urutan ke tiga dengan jumlah terjual 4.114 unit. Di samping itu, beberapa varian lainnya juga ikut meramaikan pasar.
hybrid
Premium seperti Alphard Hybrid, Vellfire Hybrid, Camry Hybrid, serta Corolla Cross Hybrid juga menerima tanggapan yang baik dari para pembeli.
Tingginya kepercayaan terhadap produk
hybrid
Toyota jelas tidak melakukan ini secara sia-sia. Mulai dari peluncuran sistem Hybrid Electric Powertrain tahun 1997, perusahaan ini telah berkelanjutan dalam mengoptimalkan teknologi mereka.
Saat ini, teknologi tersebut sudah berkembangan menjadi sistem hibrida generasi kelima dari Toyota (THS) yang lebih hemat bahan bakar dan canggih dalam hal teknik.
Teknologi
hybrid
Toyota yang irit bahan bakar, nyaman, dan sigap
Generasi terbaru THS dikembangkan sebagai gabungan canggih dari mesin bensin dan dual motor listrik yang beroperasi dalam sinkronisasi sempurna. Konfigurasi seri-paralelnya memungkinkan kendaraan untuk melaju hanya mengandalkan daya listrik saat kecepatannya masih rendah.
Fungsionalitas itu amat membantu ketika terjebak dalam situasi kemacetan parah atau lalu lintas yang ramai. Saat kendaraan perlu dorongan kekuatan ekstra, misalnya pada waktu pengereman maupun berkendara di jalur cepat, mesin bensin serta motor elektrik ini bakal saling mendukung buat mencapai kinerja maksimal.
Efisiensi itu turut ditopang oleh peningkatan pada komponen internal. Baterai dan motor listrik kini dirancang lebih ringkas, tapi tetap mampu menghasilkan output yang lebih besar. Mesin bensin yang digunakan pun sudah mengadopsi siklus Atkinson yang terkenal lebih hemat bahan bakar daripada mesin konvensional.
Salah satu kunci efisiensi sistem
hybrid
Toyota terletak pada Power Split Device (PSD), yakni komponen yang mengatur aliran tenaga dari mesin dan motor listrik ke roda. Teknologi yang sudah dipatenkan Toyota ini memungkinkan distribusi tenaga berlangsung secara bergantian ataupun bersamaan sesuai kebutuhan.
Di luar itu, meminimalkan kerugian daya (
power loss
), sistem tersebut juga menghasilkan pertukaran energi yang lebih lembut tanpa adanya henti.
Kinerja tersebut diperkuat oleh sistem transmisi Electronik Variasi Bertahap Terus-Menerus (E-CVT). Tidak seperti CVT standar yang mengunakan sabuk karet, E-CVT Toyota mengerjakan tugasnya dengan menggunakan roda gigi planet untuk menjembatani antara mesin dan motor listrik. Ini menciptakan sensasi berkendara yang halus, responsif, serta rendah dalam pemeliharaan.
Secara otomatis, THS mampu bekerja dalam tiga mode.
Pertama
, Modus Listrik aktif pada kecepatan rendah hingga kira-kira 40 kilometer per jam, terutamanya dalam situasi
stop-and-go
di kemacetan. Pada mode ini, mobil bergerak hanya dengan tenaga listrik, tanpa emisi dan sangat hemat.
Kedua
, mode kombinasi saat berakselerasi atau butuh tenaga ekstra. Dalam kondisi ini, mesin bensin dan motor listrik bekerja bersama-sama untuk memberikan performa optimal.
Ketiga
, mode pengisian baterai saat mobil melaju konstan di kecepatan tinggi atau saat pengereman melalui sistem
regenerative braking
.
Menariknya, mode EV tidak hanya bekerja pada kecepatan rendah. Pada kecepatan tinggi yang stabil, sistem pintar Toyota dapat mengaktifkan mode EV selama pengemudi mempertahankan pedal gas pada posisi stabil.
Regenerative braking
sistem baterainya awet dan tahan lama
Fitur handal yang dimiliki oleh sistem hibrida Toyota salah satunya adalah
regenerative braking
yang memungkinkan energi kinetik dari pengereman atau perlambatan dikonversi menjadi energi listrik untuk mengisi baterai.
Proses tersebut terjadi bahkan saat pengemudi hanya melepas pedal gas sehingga efisiensi energi tetap terjaga sepanjang perjalanan.
Selain hemat energi, sistem
regenerative braking
turut mengurangi beban kerja pada rem cakram yang berdampak pada keawetan komponen rem. Ketika kendaraan melaju di jalan menurun, energi yang dihasilkan melalui
regenerative braking
bahkan bisa lebih besar, membantu pengisian daya baterai secara maksimal.
Seluruh efisiensi ini ditunjang oleh sistem manajemen baterai cerdas yang mencegah pengisian berlebih (
overcharge
) termasuk pembersihan ekstra (
over-discharge
).
Toyota menyatakan bahwa dengan teknologi itu, masa pakai baterainya dapat melebihi 10 tahun tanpa ada penurunan kinerja yang nyata. Di beragam situasi berkendara, sistem ini pun menjamin agar baterai serta motor listrik selalu dalam keadaan prima, sehingga penggunaan bahan bakarnya terus menjadi hemat.
Pembuktian
Tim Otomotif juga menguji sendiri klaim efisiensinya dengan menggunakan dua varian mobil berbeda.
hybrid
Toyota, yakni Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid. Hasil uji cobanya bisa dilihat melalui video berikut.
Pada percobaan yang dilakukan hingga sekitar 120 kilometer melalui jalur perkotaan dan jalan bebas hambatan campuran, Yaris Cross berhasil menghemat bahan bakar hingga 23,8 km per liter, sedangkan Innova Zenix mendapatkan hasil 22,5 km per liter.
Angka itu termasuk mengesankan, apalagi untuk Innova Zenix yang satu ini.
multi purpose vehicle
(MPV) tujuh orang penumpang berukuran besar. Sebenarnya, di lingkungan yang sempurna, Yaris Cross Hybrid dapat melaju sejauh 31 kilometer menggunakan satu liter bensin saja.
Walaupun menekankan efisiensi, kinerja masih menjadi unggulannya.
Dalam uji akselerasi 0–100 km per jam, Innova Zenix Hybrid mencatat waktu 10,9 detik, sementara Yaris Cross berada di angka 12,4 detik. Perpindahan tenaga yang halus dan responsif menjadi nilai tambah yang membuat pengalaman berkendara tetap menyenangkan.
Berbekal teknologi yang semakin ditingkatkan, mobil hybrid buatan Toyota menunjukkan bahwa ini adalah pilihan ideal untuk pelanggan yang mencari kendaraan irit bahan bakar tanpa harus rela pada performa atau kenyamanannya.
Bukan hanya hemat bahan bakar saat digunakan, kendaraan ini juga handal dalam beragam situasi, serta siap memfasilitasi kebutuhan pergerakan yang berkesinambungan.