Ingin Berhenti Merokok? Segera Beralih ke Tembakau Alternatif

Diposting pada

secara tiba-tiba.

Dia juga mengatakan bahwa berhenti merokok secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala kecanduan (withdrawal symptoms) atau efek ketagihan. Seperti, kecemasan dan keinginan yang kuat untuk kembali merokok (craving).

Hal ini menjadi penghalang besar bagi upaya berhenti merokok secara langsung. Karena itu dr Freddy menilai perlu konsep pengurangan risiko sebagai upaya untuk mengurangi efek dari kebiasaan merokok.

“Pengurangan risiko itu sendiri adalah lebih kepada mengurangi efek dari suatu hal yang memang dikatakan berbahaya. Maka dari itu perlu menerima penjelasan lebih detail mengenai risiko dan apa yang bisa dilakukan. Apakah perlu substitusi dan lain-lain,” kata Dr. Freddy dalam keterangannya, Rabu (11/12).

Menurut Seperti yang dikatakan oleh dr. Freddy, pelaksanaan konsep pengurangan risiko dengan beralih menggunakan produk tembakau alternatif merupakan langkah yang lebih efektif untuk para perokok dewasa yang belum siap berhenti secara langsung.

Produk seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, atau kantong nikotin telah terbukti dari hasil penelitian ilmiah dari dalam dan luar negeri memiliki profil risiko yang lebih rendah jika dibandingkan dengan rokok.

Dengan demikian produk-produk tersebut dapat menjadi alternatif untuk mengurangi kebiasaan merokok.

Tapi, seperti kata Dr. Freddy, masih banyak tantangan dalam memberikan pendidikan menurut konsep pengurangan risiko menggunakan produk tembakau alternatif.

Dia memandang perlu ada kerja sama yang intensif antara para pihak yang terkait untuk mendidik masyarakat secara utuh.

Direncanakan agar hal tersebut memberikan pemahaman yang lebih komprehensif bagi masyarakat, terutama orang dewasa yang merokok, sehingga mereka menyadari bahwa ada pilihan untuk mengurangi kebiasaan merokok.

Saya menyaksikan seberapa banyak orang yang menggantikan rokok dengan produk tembakau alternatif untuk mengurangi konsumsi rokok. Beberapa dari pasien dan teman saya yang dulunya merokok kemudian berpindah ke rokok elektronik dan produk lain yang mirip itu. Menurut mereka, perubahan ini memang efektif dalam mengurangi kebiasaan menyeduh racun ini.

Untuk meneguhkan informasi tentang cara mengurangi risiko, Dr. Freddy menganggap pemaparan hasil berbagai kajian ilmiah terkait produk tembakau alternatif dapat dipublikasikan secara luas kepada masyarakat.

Selain itu, dia juga berpendapat bahwa perlu ada perubahan cara pandang untuk mencegah stigma terkait solusi alternatif yang bisa mengubah kebiasaan merokok.

“Memang ini benar-benar sebuah tantangan yang sangat besar bagi Indonesia, karena di sini masih cukup konservatif dan percaya bahwa semua rokok masih cenderung negatif dan berbahaya. Tidak ada penelaahan alternatif atau rencana aksi lainnya dan tidak ada jalan tengah untuk dilihat, jadi langsung dihukum tanpa memikirkan konsekuensi di masa depannya,” kata dia.

Freddy juga menilai perlu adanya konseling massal untuk memperluas jangkauan edukasi terkait konsep penurunan resiko.

Misalnya, dengan mengumpulkan kelompok yang sudah memiliki keinginan untuk berhenti atau yang kesulitan berhenti berhenti merokok.

Cara ini bisa menjadi jembatan antara keinginan untuk meninggalkan kebiasaan merokok dan pilihan alternatif yang lebih seimbang dengan risiko yang lebih rendah.

)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *